Demam berdarah dengue atau
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang
merupakan salah satu virus dengue. Demam berdarah ini dapat menyebabkan nyeri sendi
maupun otot sehingga dapat membuat tulang menjadi retak. Demam berdarah ini
juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami demam tinggi hingga ruam pada
kulit serta perdarahan serius dan penurunan tekanan darah, tak jarang
menyebabkan kematian. Jika mengalami penyakit ini dan berada di lingkungan yang
tidak sehat perlu melakukan konsultasi di rumah sakit Hasan Sadikin terutama jika demam yang dirasakan berlangsung dalam waktu yang lama.
Demam berdarah ini biasanya
terjadi setelah terjadi musim hujan maupun selama musim hujan di Afrika, India,
Timur Tengah, Asia Tenggara dan Tiongkok, Amerika Tengah, Amerika Selatan,
Karibia, Pasifik Selatan, Australia dan Pasifik Tengah. Berdasarkan data dari
WHO disebutkan bahwa peningkatan penderita DBD hingga 100 juta kasus dan
sekitar setengah populasi dunia mengalami penyakit ini. demam ini menunjukkan gejala
4 hingga 7 hari setelah adanya gigitan seperti sakit kepala, nyeri otot, muntah
dan mual, ruam, nyeri dibagian mata belakang. Ruam pada kulit muncul sekitar 4
hari dan berkurang ketika memasuki hari kedua 2 dan kemudian mengalami ruam
kembali.
Berikut adalah fakta dari
DBD diantaranya:
- Virus dengue dapat menyebar jika telah
menggigit orang yang terinfeksi dan mengalami perdarahan selama 3 hingga 7
hari, demam tinggi berlangsung hingga 6 hari dengan suhu hingga 40 derajat
Celcius, dan demam turun pada hari ketiga lalu muncul kembali pada hari
keempat.
- Sarang nyamuk tersebut biasanya berada
di tempat gelap dan dingin, nyamuk betina biasanya berada di wadah air
maupun lingkungan rumah dan perkembangan telurnya menjadi nyamuk dewasa
hingga 10 hari.
- Fase demam , dimana demam tinggi karena
virus berada dalam darah dan berkaitan dengan tingkat viremia.
- Fase kritis dimana terjadi kebocoran
plasma pada bagian rongga perut dan pleura, ditandai dengan syok,
intravaskuler, perdarahan berat sehingga harus segera dirawat.
- Fase penyembuhan dimana kebocoran pada
plasma berhenti dan kembalinya nafsu makan penderita, stabilnya organ
tubuh vital penderitanya.
Selain itu, faktanya demam
akan hilang selama 24 jam yang ditandai dengan new onset leukopenia dimana
rendahnya sel darah putih dan limfositosis dimana terjadi peningkatan limfosit
dimana sel darah putih meningkat dan peningkatan limfosit atipik dimana plas
biru menjadi reaktif dalam memberikan respon imun dengan masuknya virus dalam
tubuh. Indikatoryang menandakan pasien masuk dalam fase kritis adalah memiliki
demam mendadak hingga 88 derajat Celcius menuju suhu normal dan mengalami
kenaikan hematokrit, meningkatnya hipoalbuminemia dan hipokolesterolemia dan
efusi pleura, tanda yang dialami seperti lesu hingga pembengkakan hati.
Berikut adalah obat untuk
DBD:
- Jambu biji, yang dapat memperbaiki
jaringan, dengan quercetin untuk membunuh virus DBD.
- Beras angkak untuk meningkatkan
trombosit pada tikus putih dan membantu pemulihan pasien yang cepat.
- Echinacea yang dapat memberikan reaksi
imun untuk melawan serangan dari virus dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Rumah sakit Hasan
Sadikin menyarankan untuk mengonsumsi agar-agar rumput laut untuk membantu
penderita yang mengalami gangguan peredaran darah dan pencernaan. Daging sapi
untuk meningkatkan kesehatan dengan cara mengonsumsinya menjadi sup hangat.
Buah jeruk untuk membantu kekebalan tubuh dan ikan cocok untuk memenuhi
protein, vitamin dan mineral dengan olahan menggunakan bumbu rempahan yang
mempercepat proses pengobatan.